Halaman

Senin, 27 Agustus 2012

Buku Sejarah Asal Mula Kota Balikpapan versi KUtai

Buku yang saya tulis berdasarkan hasil penelitian Juni 2012 ini mengisahkan sejarah asal mula Kota Balikpapan melalui fenomena budaya erau yang bernama Erau Balik Delapan. Perayaan tersebut dibuat oleh masyarakat Kutai sebagai salah satu suku asli Kalimantan Timur untuk melestarikan adat dan budaya leluhurnya yang pernah ada pada masa lalu untuk dapat diketahui masyarakat luas serta dihargai dan ikut dijaga oleh semua pihak.

Senin, 02 Juli 2012

Interesting Erau 2012 at Tenggarong






Bersama Sultan Kutai, Adji Muhammad Salahuddin II, Kanjeng Ratu, Penasihat Sultan dan Istri dalam perayaan Erau 2012 di Museum Kutai Kartanegara.

Jumat, 11 November 2011

sekilas cerita rakyat benuaq oleh ulum janah, narasumber leni marlina

I.                  MONDE


Padas zaman dahulu hiduplah seorang ibu bersama anak lelakinya, yang bernama Monde. Monde seorang bocang berusia sekitar 8 tahun, namun ia sangat pemberani. Mereka hidup di sebuah hutan yang banyak uwoknya[1]. Pekerjaan ibu Monde sehari-hari berladang sedangkan Monde setiap hari selalu ke hutan belantara memasang tokur[2].
            Suatu hari Monde berpamitan kepada ibunya, ia ingin melihat tokurnya, “Ibu, Monde ingin ke hutan, melihat tokur, semoga mendapat hewan yang bias kita makan. Monde melihat persediaan lauk kita sudah habis”. “Pergilah nak! Tetapi ingat,, berhati-hatilah, jangan sampai bertemu dengan uwok walo[3].
            Ketika keluar dari rumah tiba-tiba kucing Monde yang bernama montir bersin-bersin. Monde bimbang. Menurut kepercayaan, apabila kita akan pergi ke hutan, seekor kucing bersin-bersin di hadapan kita, itu pertanda firasat buruk. Monde ragu, tidak pergi maka tidak punya laku. Pergi ke hutan, namun hal buruk pasti terjadi. Akhirnya, Monde tetap pergi dengan membawa isau[4]. Ia melihat tokur-tokurnya ada beberapa ekor bosink[5] terperangkap di dalamnya, ia mengambil bosink-bosink tersebut lalu pulang.
            “Malang tidak dapat ditolak, untung tidak dapat diraih” demikianlah kata pepatah, di tengah perjalanan pulang, Monde berjumpa dengan uwok walo. Mereka menangkapnya untuk dijadikan santapan mereka. Monde mencari akal untuk bias lolos dari uwok walo.
“Aduh uwok, kakiku ini pegal, aku tidak bisa berjalan lagi, bagaimana kalau kalian gendong saya dalam anok[6] yang kalian pikul itu? “Baiklah, saya setuju” sahut para uwok. Uwok yang paling tua memikul terlebih dahulu kemudian bergantian hingga yang paling muda. Adapun uwok ini berjalan dengan cara berbaris, yang sulung paling depan dan yang bungsu jalan paling akhir. Maklumlah, jalan yang ditempuh adalah jalan setapak. Di dalam anok, Monde tidak berdiam diri saja. Ia merobek bagian bawah anok dengan isaunya, sambil merobek anok, Monde berijog[7].”
                                             Gis dolig montir bonan
                                             Bayag Monde kintaq tokur
                                             Tokur konaq bosink so’ong
                                             Bosink so’ong ayamnt Monde
                                             Monde dolig ayamnt uwok   [8]
“Wah, bagus-bagus! Bagus sekali rijog[9]itu. Ayo, ulangi lagi! Kami suka mendengarnya.” Kata para uwok penuh semangat. Para uwok senang mendengar rijog. Mereka sepakat tidak memakan Monde, namun memeliharanya untuk dijadikan pengerijog[10] bagi para uwok.
            Monde dipikul secara bergantian, Monde terus berijog sambil ia merobek atau memotong anok. Ketika dipikul oleh uwok  yang bungsu, anok telah selesai dipotong bagian bawahnya. Selesai berijog, Monde turun dari anok dan bersembunyi. Sesampai di rumah, para uwok bermaksud mengurung Monde, namun apa yang didapat, anok robek, Monde tiada. Para uwok saling menyalahkan, mereka bertengkar dan akhirnya saling membunuh. Uwok walo mati semua, Monde selamat. Ia pulang dan membawa ibunya menempati rumah uwok. Uwok walo meninggalkan emas, perak, padi, lading dan hewan ternak yang sangat banyak. Monde dan ibunyalah yang akhirnya menjadi pemilik harta benda tersebut dan mereka hidup berbahagia.


 







[1] Uwok = hantu berwujud manusia

[2] Tokur = bubu kecil di daratan

[3] Uwok walo = hantu delapan

[4] Isau = pisau raut

[5] Bosink = tupai

[6] Anok = bakul tempat pikul padi
[7] Berijog = bernyanyi,
[8] Gis dolig montir bonan, Bayag Monde kintaq tokur, Tokur konaq bosink so’ong, Bosink so’ong ayamnt Monde, Monde dolig ayamnt uwok (lagu daerah Dayak Benuaq) artinya Lagi-lagi montir bersin, Waktu Monde lihat bubu, Bubu dapat tupai jantan,Tupai jantan mainan Monde, Monde lagi di tangkap hantu.

[9] Rijog = nyanyian suku Dayak Benuaq

[10] Pengerijog = penyanyi

Kamis, 29 September 2011

Pengertian Filsafat

  ETIMOLOGI
Filsafat berasal dari kata Yunani philein yang artinya mencintai atau philia yang berarti cinta dan sophia yang berarti kearifan.
Kata Inggris menjadi philosophy yang diterjemahkan menjadi cinta kearifan
Konsep Filosof
Konsep Plato
  Plato memberikan istilah dengan dialektika yang berarti seni berdiskusi
Konsep al-Farabi
  Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala yang ada
Konsep Rene Descartes
  Filsafat merupakan kumpulan segala pengetahuan, di mana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikannya
Filsafat sebagai Ilmu
Filsafat dikatakan sebagai ilmu karena di dalam pengertian filsafat mengandung empat pertanyaan ilmiah, yaitu bagaimanakah, mengapakah, ke manakah, dan apakah
Bagaimana---menanyakan sifat-sifat yang dapat ditangkap atau yang tampak oleh indra, jawaban atau pengetahuan bersifat deskriptif
Mengapa---menanyakan sebab suatu objek, jawaban atau pengetahuan bersifat kausalitas
Ke mana---menanyakan apa yang terjadi di masa lampau, masa sekarang, dan masa yang akan datang, pengetahuan yang diperoleh bersifat normatif
Apa---menanyakan tentang hakikat atau inti mutlak dari suatu hal. Sifat hakikat sangat dalam (radix) dan tidak lagi bersifat empiris sehingga hanya dapat dimengerti oleh akal. Jawaban  atau pengetahuan bersifat umum, universal, abstrak.
Filsafat sebagai Cara Berpikir
Berpikir secara filsafat dapat diartikan sebagai berpikir yang sangat mendalam sampai hakikat, atau beripikir secara global/ menyeluruh, atau berpikir yang dilihat dari berbagai sudut pandang pemikiran atau sudut pandang ilmu pengetahuan. Hal tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a.Sistematis
b.Konsepsional
c.Koheren
d.Rasional
e.Sinoptik
f.Berpandangan dunia
Filsafat sebagai Pandangan Hidup
Diartikan sebagai pandangan hidup karena filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat pribadi manusia (makhluk individu, makhluk sosial, dan makhluk Tuhan)
Filsafat mendasarkan pada penjelmaan manusia secara total dan sentral sesuai dengan hakikat manusia sebagai makhluk monodualisme (manusia secara kodrat terdiri dari jiwa dan raga). Manusia secara total (menyeluruh) dan sentral di dalamnya memuat sekaligus sebagai sumber penjelmaan bermacam-macam filsafat
Objek Filsafat
Objek Materi adalah hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran penyelidikan)
Objek Forma adalah sudut pandang, dari mana hal atau bahan tersebut dipandang
Contoh: ilmu alam objek formanya perubahan dan bangun benda, ilmu kimia objek formanya susunan benda, ilmu gaya objek formanya kekuatan dan gerak benda. Ketiga ilmu tersebut mempunyai objek forma yang berbeda, akan tetapi objek materinya sama yaitu benda
Filsafat berbeda, objek materinya segala sesuatu yang ada dalam 3 pengertian yaitu, ada dalam kenyataan, pikiran dan kemungkinan, sedangkan objek formanya menyeluruh secara umum.
Ciri-Ciri Pemikiran Filsafat
Sangat umum atau universal
Tidak faktual
Bersangkutan dengan nilai
Berkaitan dengan arti
implikasi